Kamis, 02 Maret 2017

Kesetrum ?

Kesetrum ?

Ada yang pernah ngalamin ? Ngerasain ?
Baik sengaja maupun tidak disengaja ?
Sengaja karena sadar ataupun tidak sadar ?

Eh, terus bedanya apa antara tidak sengaja dengan sengaja yang tidak sadar ?
Ini lho, bedanya.
Kalo tidak sengaja itu pas kita mo nyolokin misalkan setrikaan, eh, lupa karena barusan dari kamar mandi, tangan kita masih basah. Eh, kesetrum deh. Tapi itu dengan catatan bahwa yang bersangkutan itu bukan orang yang paham dengan kelistrikan.

Kalo sengaja yang tidak sadar itu misalkan yang bersangkutan itu orang yang paham dengan kelistrikan, namun abai dengan ilmu yang dia pahami.
Nah, kalo yang sengaja dengan sadar, itu begini : mungkin sekali dia (orang yang paham kelistrikan) ngerasa, eh, kesetrum. Namun karena dia merasa rasa kesetrum itu tidak sakit (tidak terlalu sakit), dan dia acuh saja dengan rasa kesetrum itu. Berulang kali hal itu terjadi (kesetrum) dan dia tidak merasa perlu melakukan hal teknis untuk menghilangkan sumber penyebab kesetrum itu.

Ada beberapa penyebab mengapa dia (orang yang paham kelistrikan) itu merasa tidak perlu menghilangkan sumber penyebab kesetrum itu, antara lain :

  • tidak ada waktu, tidak ada tenaga atau tidak ada budget untuk itu
  • tidak paham bahwa kesetrum itu salah satunya akibat dari kebocoran listrik, yang bilamana ditanggulangi, dapat mengurangi tagihan listrik bulanannya
  • tidak paham bahaya yang dapat terjadi akibat kesetrum. Mungkin bagi dirinya tidak bermasalah, namun bisa jadi masalah besar bagi orang lain
.

Berikut ini dapat dilihat pada gambar di bawah, level kesetrum. Level kesetrum ini bisa berbeda-beda untuk sebagian orang, namun secara rata-rata, berikut ini yang dapat diestimasi. Bisa berbeda-beda untuk sebagian orang, karena tingkat resistansi kulit setiap orang berbeda-beda, termasuk ketika orang itu berkeringat ataupun tidak. Semakin berkeringat, semakin tinggi resiko kesetrum.


             CV Karsa Energi Sejahtera
         KaESa Solutions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar